Sunday

Hari-hari terakhir di Bulan Ramandhan

Hari-hari terahir di bulan Ramadhan

Tidak terasa kita sudah berada diakhir bulan Ramadhan. Mudah-mudahan Ramadhan kali ini dapat menjadikan ibadah puasa kita bertambah dan sempurna. Bukan sekedar lapar dan dahaga saja. Kita patut bersyukur karena dapat memenuhi panggilan Allah SWT dengan melakukan ibadah puasa, sementara saudara-saudara kita yang lain tidak dapat lagi melakukannya karena sudah berpulang ke rahmatullah. Dan seperti setiap ibadah dimaksudkan untuk keutamaan hidup, maka ibadah puasa ini pun semoga dapat dilaksanakan lebih baik hendaknya dan mencapai sasaran pokok: la'allakum tattaqum (agar kamu menjadi orang-orang yang takwa) dalam membina kehidupan yang diridhai Allah SWT.

Alangkah baiknya kalau dalam kesempatan ini, kita merenungkan kembali hadis-hadis Rasulullah SAW yang berkaitan dengan ibadah puasa menjelang hari-hari terakhir bulan Ramadhan:

Diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala pada setiap jam di bulan Ramadhan membebaskan enam ratus ribu orang dari neraka, di antara mereka yang sepatutnya mendapat siksa, sampai tiba lailatul qadar. Sedang pada malam qadar itu, Dia membebaskan sebanyak orang yang dibebaskan sejak awal bulan. Dan pada Hari Raya Fitrah, Dia membebaskan sebanyak orang yang dibebaskan sejak awal bulan sampai Hari Raya Fitrah itu".

Dan dari Jabir, dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:" Apabila tiba malam terakhir dari bulan Ramadhan, maka menangislah langit, bumi dan para malaikat atas musibah yang menimpa umat Muhammad SAW." Seseorang bertanya: "Ya Rasulullah, musibah apakah itu?” Jawab Rasulullah SAW: "Perginya bulan Ramadhan. Karena sesungguhnya doa-doa di waktu itu dikabulkan, sedekah-sedekah diterima, kebaikan-kebaikan dilipatkan, sedang azab ditahan."

Oleh karenanya, musibah manakah yang lebih besar daripada perginya bulan Ramadhan. Apabila langit dan bumi saja menangis demi kita, maka kita lebih patut menangis dan menyesal atas terputusnya keutamaan-keutamaan dan kemuliaan-kemuliaan ini dari kita.

Dalam hadis lain disebutkan: Tidak ada bulan yang lebih baik dari bulan Ramadhan bagi Kaum Muslim.

Orang yang berbuat dosa di antara waktu shalat fardhu yang lima, shalat Jum'at sehingga Jum'at berikutnya, dan bulan Ramadhan hingga bulan Ramadhan berikutnya, akan dihapuskan dosa-dosanya apabila ia melakukan ibadah tersebut, dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa-dosa besar. Rasulullah SAW juga bersabda: Alangkah kecewanya orang yang sejak tiba bulan Ramadhan hingga habis bulan tidak diberi ampunan. Orang yang seperti itu akan menyesal karena melalaikan ibadah dalam bulan Ramadhan; demikian pula pauasanya hampa belaka, karena tidak mendapat karunia ampunan Allah SWT.

Disana masih ada lagi amalan yang harus kita kerjakan setelah Ramadhan yaitu puasa enam hari di bulan syawwal yang barang siapa yang mengerjakan puasa tersebut maka pahalanya sama dengan puasa selama setahun. Seperti yang di riwayatkan oleh Abu Ayub Al-Anshari r.a. berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diikutinya puasa itu dengan puasa enam hari pada bulan Syawwal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun" (HR Muslim).

Kita semua mengetahui bahwa bulan Ramadhan adalah bulan rahmat, bulan kasih sayang. Pada bulan ini, Allah melimpahkan kasih sayang-Nya pada kaum Mukmin. Pada gilirannya, kita pun diperintahkan menyebarkan kasih sayang pada segenap makhluk-Nya. Pada bulan Ramadhan misalnya, Allah mendidik kita untuk merasakan lapar dan dahaga, supaya tumbuh pada diri kita rasa sayang pada mereka yang dalam hidupnya senantiasa bersahabat dengan lapar dan dahaga. Pada akhir Ramadhan, kita wujudkan rasa kasih ini dengan mengeluarkan zakat fitrah.

Hari ini kita merayakan Idul Fitri. Kita akan berkumpul dengan saudara-saudara kita sesama kaum Muslim – bagi masyarkat yang berada di Islamabad khususnya dan seluruh Pakistan umumnya, walaupun kita jauh dari keluarga tersayang janganlah bersedih - akan tetapi kita hendaklah bersyukur kepada Allah swt karena kita telah dapat menyelesaikan tiga puluh hari yang penuh ibadah dan kesucian. Telah kita tinggalkan saat-saat bahagia ketika kita berkumpul bersama keluarga seusai adzan maghrib untuk berbuka bersama; saat-saat yang indah ketika kita memenuhi masjid untuk menuntut ilmu, tadarus, dan tarawih; saat-saat yang khidmat ketika kita bangun di waktu dini hari makan sahur dan menjelang azan subuh kita isi dengan dzikir, istighfar, dan do'a. sedih rasanya untuk kita berpisah dengan bulan yang bukan saja dipenuhi ibadah kepada Allah, tetapi juga bulan ketika kita menaburkan kasih-sayang kepada sesama hamba Allah. Seperti kata Rasulullah SAW, “Inilah bulan (Ramadhan) yang pada awalnya kita sebarkan kasih sayang, pada pertengahannya kita taburkan ampunan, dan pada akhirnya kita membebaskan diri dari api neraka”.

Untuk itu, mari kita isi lembaran-lembaran hidup kita setelah ramadhan dengan perubahan yang membawa manfaat yang telah kita dapatkan dari madrasah ramadhan selama ini. Selanjutnya hendaklah mengawas diri selalu selama menyambut lebaran agar tidak terjebak dengan kemaksiatan-kemaksiatan yang ada. Bergembira atau bersukaria dihari lebaran merupakan sunnah Rasulallah SAW, dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Rasulallah menyuruh wanita-wanita yang lagi datang bulan (baca: haid) untuk keluar merayakan hari raya. Akan tetapi sukaria hendaklah tidak sampai melampaui batas ajaran-ajaran agama. Jangan kita nodai kemenangan yang telah kita capai sebulan penuh dengan perkara-perkara yang dapat menghitamkan kembali lembaran-lembaran yang telah kita bersihkan. Wallahu ’alam Bishowab.




Your Comment